Nah artikel kali ini merupakan salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk bisa menjadi lebih kaya secara finansial. Paparan ini jika dilakukan dengan disiplin akan membuat diri kita berpotensi besar menjadi kaya. Ini berlaku bagi siapa saja tanpa memandang besarnya penghasilan perbulannya. Yang terpenting, kita mampu untuk melakukannya secara disiplin terhadap penghasilan anda setiap bulannya, jika kurang disiplin maka bisa dipastikan paparan ini tidak ada manfaatnya bagi pertumbuhan aset anda. Namun bagi anda yang mampu untuk disiplin secara konsisten maka potensi peningkatan aset keuangan anda sangat besar, Berikut ini tahapan perencanaan keuangan yang bisa menjadi bahan pertimbangan.
Tahap 1 – Kaya?
Setiap orang memiliki difinisi yang berbeda terhadap ‘Kaya’, namun disini dibatasi dalam memandang kekayaan "secara finansial saja", jadi di luar itu bukan pada area pembahasan. Bagaimana dengan aset non finansial seperti kendaraan, rumah dan barang-barang lain?, untuk hal itu dipersilahkan untuk melakukan konversi teradap aset non finansial menjadi aset finansial (lakukan valuasi aset tersebut menjadi harga pasar wajar).
Baiklah, kita kembali kepada difinisi kaya: Kaya ialah suatu hasil pertumbuhan dari investasi yang telah dilakukan dan pertumbuhannya berhasil melampaui inflasi dari suatu negara di mana sang investor tersebut menetap.
Jadi berdasarkan penjelasan diatas maka seseorang tidak akan bertambah kaya jika dia:
• Tidak melakukan investasi;
• Melakukan investasi tetapi pertumbuhan hasilnya tidak meningkat.
Mari kita lakukan introspeksi secara objektif atas diri kita sendiri, sudahkah kita melakukan?:
• Investasi baik di sektor riil maupun sektor finansial?;
• Dalam melakukan investasi apakah kita sudah mengenal karakter profil resiko diri kita sendiri?, apakah kita termasuk dalam golongan konservatif, moderat atau agresif?
Demikian pembaca yang budiman, hal tersebut merupakan koridor pertama yang harus dilalui jika kita ingin merealisasikan pertumbuhan aset finansial secara signifikan. Untuk melakukannya wajib ada resiko dari sisi keuangan. Pemasukan anda dibelanjakan dengan ketat demi masa depan keuangan yang lebih baik.
Jika uang anda hanya untuk memenuhi kebutuhan rutin dan bukan keinginan rutin, sekali lagi bukan keinginan sehingga terjadi efisiensi minimal sekitar 10 persen dari penghasilan setiap bulannya. Dengan kata lain, penghasilan yang bisa digunakan hanya sebesar 90 persen.
Tahap 2 – Lakukan Investasi Bukan hanya SpekulasiSetelah kita sisihkan minimal 10 persen dari pendapatan maka langsung investasikan dana tersebut. Sesungguhnya ada perbedaan tipis antara investasi dan spekulasi, sehingga sering kali seseorang tidak menyadari bahwa ia sedang terjerumus dalam spekulasi.
Untuk menghidarinya, berikut ini semoga bisa dijadikan rambu atau pedoman agar kita tidak terjerumus dalam jurang ‘spekulasi’ dalam melakukan investasi di sektor finansial:
• Menentukan jangka waktu investasi yakni:
o Jangka pendek <=1 tahun, potensi hasil investasi rendah;
o Jangka menegah 1 <= 3 tahun, potensi hasil investasi sedang;
o Jangka panjang > 3 tahun, potensi hasil investasi tinggi.
Untuk menentukan jangka waktu cukup dengan mengetahui tujuan investasinya, misal investasi untuk pendidikan tinggi anak (usia saat ini 10 tahun), maka dana pendidikan tersebut diperlukan 5 tahun dari sekarang, berarti investasi yang dilakukan jangka panjang, dan lain sebagainya.
Catatan penting:
- Potensi hasil investasi bukan merupakan jaminan, maksudnya yaitu hasil investasi bisa berada diatas ataupun dibawah dari hasil yang direncanakan;
- Investasi bisa mengalami pertumbuhan yang besar, sedang, maupun kecil, bahkan tidak menutup kemungkinan bisa mengalami kerugian, investasi sangat berhubungan dengan resiko. Nah untuk meminimalisir resiko kerugian maka penentuan jangka waktu investasi menjadi sangat wajib;
- Jika ada investasi yang menjanjikan tingkat profit/hasil tetap maka patut untuk berhati-hati, biasanya iming-iming pengembalian yang sangat luar biasa besar setiap bulannya (agar menarik calon investor). Untuk diketahui bahwa investasi dimanapun tidak bisa menjanjikan tingkat pengembalian yang tetap, kenapa?, karena investasi erat kaitannya langsung dengan resiko. Jadi semakin besar potensi keuntungan maka semakin besar pula potensi resikonya. Berdasarkan data, biasanya investasi yang seperti ini dapat dengan cepat menggerus modal anda hingga habis, ludes.
• Alokasikan uang anda pada kendaraan yang tepat
Berbicara investasi di sektor finansial maka berdasarkan hasil riset secara empiris bahwa alokasi aset memegang peranan terbesar yaitu sekitar 90 persen dalam hal pertumbuhan hasil investasi, sisanya adalah rumor (kabar angin) dan momentum (saat masuk dan keluar investasi), nah kalau hasil riset investasi di sektor finansial sudah membuktikan demikian maka saatnya kita memilih kendaraan yang tepat untuk investasi kita.
Bila anda investor pemula, sebaiknya mengalokasikan investasi anda di intrumen Reksa Dana, mengapa?, karena kendaraan investasi reksa dana memiliki ‘supir yang berlisensi’, bagaikan supir mobil ia memiliki ijin atau lisensi dari Bapepam sehingga kendaraan tersebut relatif aman, asalkan kita tepat memilih kendaraan tersebut, nah bagaimana caranya?
Berikut adalah tahapan yang kami ilustrasikan untuk seorang investor reksa dana pemula:
lustrasi Tabel Alokasi Investasi untuk Investor:
Jangka waktu
|
Tenor investasi
|
Saran kendaraan investasi
|
Bobot atas alokasi kendaraan investasi (%)
| ||
Konservatif
|
Moderat
|
Agresif
| |||
Jangka pendek
|
<= 1 Thn
|
Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)
|
80
|
50
|
40
|
Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT)
|
20
|
45
|
50
| ||
Reksa Dana Campuran (RDC)
|
0
|
5
|
10
| ||
Jangka menegah
|
1 <= 3 Thn
|
Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT)
|
60
|
40
|
0
|
Reksa Dana Campuran (RDC)
|
40
|
60
|
100
| ||
Jangka panjang
|
> 3 Thn
|
Reksa Dana Campuran (RDC)
|
60
|
50
|
0
|
Reksa Dana Saham (RDS)
|
40
|
50
|
100
|
Catatan penting:
Tabel ini hanya ilustrasi untuk pemula bukan merupakan keharusan. Untuk lebih jelasnya silahkan melakukan konsultasi dengan Perencana Keuangan Anda
Sekian....
Incoming search:
perencanaan sistem keuangan, perencanaan usaha investasi, perencanaan manajemen keuangan, proses perencanaan keuangan, perencanaan bisnis, keuangan, pengertian perencanaan, perencanaan strategis keuangan dan investasi, perencanaan strategi investasi dan keuangan, contoh perencanaan managemen investasi dan keuangan, manajemen perencanaan keuangan dan investasi, perencanaan anggaran penghasilan, perencanaan keuangan dan investasi.
0 comments:
Post a Comment